Pengertian
Motor Stepper
Motor stepper adalah motor yang digunakan sebagai penggerak/pemutar. Prinsip kerja motor stepper mirip dengan motor DC,
sama-sama dicatu dengan tegangan DC untuk memperoleh medan magnet. Bila motor
DC memiliki magnet tetap pada stator, motor stepper mempunyai magnet tetap pada
rotor. Motor stepper dinyatakan dengan spesifikasi : “berapa phasa “, “berapa
derajat perstep”, “berapa volt tegangan catu untuk tiap lilitan” dan ”berapa ampere/miliampere
arus yang dibutuhkan untuk tiap lilitan”. Motor stepper tidak dapat bergerak
sendirinya, tetapi bergerak secara per-step sesuai dengan spesifikasinya, dan
bergerak dari satu step ke step berikutnya memerlukan waktu, serta menghasilkan
torsi yang besar pada kecepatan rendah. Motor stepper juga memiliki
karakteristik yang lain yaitu torsi penahan, yang memungkinkan menahan
posisinya. Hal ini sangat berguna untuk aplikasi dimana suatu sistem memerlukan
keadaan start dan stop (Trianto, 2005).
Motor stepper tidak merespon sinyal clock dan
mempunyai beberapa lilitan dimana lilitan-lilitan tersebut harus dicatu
(tegangan) dahulu dengan suatu urutan tertentu agar dapat berotasi. Membalik
urutan pemberian tegangan tersebut akan menyebabkan putaran motor stepper yang
berbalik arah. Jika sinyal kontrol tidak terkirim sesuai dengan perintah maka
motor stepper tidak akan berputar secara tepat, mungkin hanya akan bergetar dan
tidak bergerak. Untuk mengontrol motor stepper digunakan suatu rangkaian driver
yang menangani kebutuhan arus dan tegangan (Trianto, 2005).
Karakteristik motor stepper
a. TeganganTiap motor stepper mempunyai
tegangan rata-rata yang tertulis pada tiap unitnya atau tercantum pada
datasheet masing-masing motor stepper. Tegangan rata-rata ini harus
diperhatikan dengan seksama karena bila melebihi dari tegangan rata-rata ini
akan menimbulkan panas yang menyebabkan kinerja putarannya tidak maksimal atau
bahkan motor stepper akan rusak dengan sendirinya.b. ResistansiResistansi per lilitan adalah karakteristik yang lain dari motor stepper. Resistansi ini akan menentukan arus yang mengalir, selain itu juga akan mempengaruhi torsi dan kecepatan maksimum dan motor stepper.
c. Derajat per stepDerajat per step adalah faktor terpenting dalam pemilihan motor stepper sesuai dengan aplikasinya. Tiap-tiap motor stepper mempunyai spesifikasi masing-masing, antara lain: 0.72° per step, 1.8° per step, 3.6° per step, 7.5° per step, 15° per step, dan bahkan ada yang 90° per step. Dalam pengoperasiannya kita dapat menggunakan 2 prinsip yaitu full step atau half step. Dengan full step berarti motor stepper berputar sesuai dengan spesifikasi derajat per stepnya, sedangkan half step berarti motor stepper berputar setengah derajat per step dari spesifikasi motor stepper tersebut.
a. motor stepper bipolar
Motor
stepper dua-phase (bipolar) mempunyai konstruksi yang mirip dengan jenis
unipolar, hanya tidak terdapat tap pada kumparannya. Penggunaan motor
stepper jenis bipolar memerlukan rangkain yang agak lebih rumit untuk mengatur
agar motor ini dapat berputar dalam dua arah. Untuk menggerakkan motor stepper
jenis ini biasanya diperlukan sebuah driver motor yang dikenal dengan
nama H bridge. Rangkaian ini akan mengontrol setiap kumparan secara
terpisah (independent) termasuk polaritas untuk setiap kumparan.
Motor
stepper dua-phase (bipolar) hanya mempunyai dua rangkaian tetapi sebenarnya
terdiri dari empat kutub medan. Gambar (a) menunjukkan simbol motor dan gambar
(b) menunjukkan bagaimana perkawatan/lilitan internal motor tersebut. Pada
gambar (b), rangkaian AB terdiri dari dua kutub berlawanan sedemikian bila
tegangan yang dikenakan (+A-B), kutub bagian atas akan memberikan ujung utara
terhadap rotor dan kutub bawah akan memberikan dua kutub berlawanan sedemikian
bila tegangan yang dikenakan (+A-B), kutub bagian atas akan memberikan ujung
utara terhadap rotor dan kutub bawah akan memberikan ujung selatan. Rotor akan
cenderung sejajar sendiri secara vertikal (posisi 1) dengan kutub selatannya
mengarah ke atas (sebab kutub magnet yang berlawanan akan saling menarik).
Cara
yang paling sederhana dalam memberikan step pada motor ini adalah dengan
memberikan energi secara bergantian pada AB atau CD untuk menarik rotor dari
kutub ke kutub. Jika rotor bergerak CCW (counterclockwise, berlawanan
arah jarum jam) dari posisi 1, maka rangkaian CD harus diberi energi dengan
polaritas C+D-. Hal ini akan menarik rotor ke posisi 2. Selanjutnya, rangkaian
AB diberi energi lagi, tetapi kali ini polaritasnya terbalik (-A+B), yang
menyebabkan kutub bawah memberikan ujung utara pada rotor, dengan demikian
tertarik ke posisi 3. Istilah bipolar digunakan pada motor ini karena arus
kadang-kadang terbalik. Urutan tegangan diperlukan untuk memutar motor satu
putaran penuh dan ditunjukkan di bawah ini. Pembacaan dari atas ke bawah memberikan
urutan untuk peralihan/perputaran CCW, pembacaan dari bawah ke atas adalah
urutan CW (clockwise, sarah jarum jam).
Motor
stepper bipolar sangat sulit dalam pengontrolannya. Motor stepper jenis ini
memerlukan rangkaian driver yang kompleks. Keuntungan motor stepper bipolar
adalah ukurannya yang besar dan dapat menghasilkan torsi yang besar daripada
motor stepper unipolar. Motor stepper bipolar di desain dengan koil yang
terpisah yang akan di catu dan dua arah (polaritas harus dibalik selama
pencatuan). Motor stepper bipolar menggunakan logika yang sama seperti motor
stepper unipolar yaitu hanya ‘0’ dan ‘1’ untuk merespon koilnyaMotor stepper unipolar sangat mudah untuk dikontrol dengan menggunakan rangkaian counter ‘-n’. Motor stepper unipolar mempunyai karakteristik khusus yaitu berupa lilitan center-tapped dan 1 lilitan sebagai common. Lilitan common akan mencatu tegangan pada center-tapped dan sebagai ground adalah rangkaian drivernya.Motor stepper unipolar dapat dikenali dengan mengetahui adanya lilitan center-tapped. Jumlah phase dan motor stepper adalah dua kali dan jumlah koilnya. Umumnya pada motor stepper unipolar terdapat dua buah koil (Trianto, 2005).
.
1 coment:
saran brother, alangkah baik jika disertakan daftar pustakanya, sehingga pembaca bisa mencari referensi dari yg saudara jelaskan, seperti saya ingin tahu referensi saudara tentang (Trianto,2005) , terimakasih :)
Posting Komentar